Selasa, 05 Februari 2013

Pasti ada strategi..

BANDUNG, KOMPAS.com -- Hasil survei Citra Komunikasi Lingkar Survei Indonesia memprediksi, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar meraih posisi kedua dengan raihan 27,4 persen pada Pilgub 2013 nanti.
Dikonfirmasi usai deklarasi komitmen integritas pasangan Cagub-Cawagub Jabar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Sate, Bandung, Selasa, (5/2/2013), Heryawan mengakui telah mendapatkan informasi tentang hasil survei tersebut. Namun dia belum mengetahui isinya.
"Soal survei saya belum baca isinya," kilah Heryawan di Bandung, Selasa, (5/2/2013).
Apapun hasil survei itu, kata Heryawan, akan terus bekerja keras demi mencapai hasil yang diharapkan. "Insya Allah, kita akan terus berusaha, namanya juga berikhtiar. Apapun hasil surveinya, harus lebih memicu kita untuk terus bekerja keras," jelasnya.
Disinggung soal kemungkinan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang "lari" pasca penangkapan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK, Heryawan menegaskan bahwa hal itu tidak akan berimbas pada peraihan suara nanti.
"Insya Allah tidak ada kaitan. Tenang saja, tenang. Insya Allah pasti ada strategi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumny, hasil survei Citra Komunikasi Lembaga Survei Indonesia menyatakan, pasangan Dede Yusuf - Lex Laksamana menempati urutan pertama, yakni 35,3 persen; kedua Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar 27,4 persen; ketiga Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki 13,2 persen; keempat Irianto MS. Syafiudin - Tatang Farhanul Hakim 9,5 persen dan; kelima pasangan independen Dikdik Maulana Arif Mansur - Cecep Nana Suryana Toyib 0,7 persen.
Survei tersebut kemungkinan meleset atau margin of error sebesar 4,8 persen. Survei Citra Komunikasi LSI itu berdasarkan data per 10-16 Januari 2013 dengan responden 440 orang, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun metode survei adalah dengan cara kuesioner, sampling standar.
link sumber berita 

Kasus PKS : Bukti Kita Suka Menari Di Atas Duka Orang


Oleh: Stella | Kompasiana *

Pertama saya mau sampaikan, bahwa saya bukan konstituen apalagi kader PKS. Saya juga bukan orang Islam. Saya buat tulisan ini karena saya melihat komentar-komentar yang diarahkan ke PKS sudah mulai tidak proporsional.

Terbongkarnya kasus suap kuota daging impor, yang menyeret Presiden PKS, Lutfi Hassan menjadi tersangka, seperti menyulut sorak sorai cemooh orang-orang di berbagai penjuru negeri. Sejauh  mata saya menyimak, di twitter, facebook, kolom-kolom komentar media online, semua memojokkan PKS, bahkan banyak yang menyrempet agama Islam. Kalimat seperti “dasar tukang kawin, ternyata korupsi juga”, atau “Kader PKS menebar air mata buaya”, dll.  Bahkan nama PKS juga diplesetkan jadi Partai Karapan Sapi, Partai Korupsi Sapi, dll. Berita di media juga berkembang makin memojokkan. Rumah Lutfi Hassan pun dikutik-kutik , seolah-olah rumah ini pasti hasil korupsi :   http://news.detik.com/read/2013/02/01/201317/2159186/10/luthfi-hasan-juga-punya-rumah-di-batu-ampar-jaktim?991104topnews

Yang lebih menggelikan lagi, beredarnya bakso celeng juga disalahkan ke Lutfi. Padahal menurut saya sih, orang licik tetap saja licik, inipun sudah berlangsung lama kok. Reportase investigasi bertahun silam pernah bahas bakso daging tikus.